"Melanggar janji itu dholim dan mendholimi orang lain"
Dua kali reschedule janji dan saya sudah menunggu sepuluh menit dari yang dijanjikan, lima menit berselang "maaf ka, saya masih di Bantul, nyari bakso".. gubrak, jujur saya langsung marah dan merasa terdholimi. dia yang menentukan waktu janji sendiri, menentukan tempatnya, tapi dia sendiri yang merusaknya.
Mungkin ini hal yang dianggap oleh beberapa orang sepele, tapi sebenarnya ini hal yang berbahaya dan merugikan, baik dilihat dari sisi dunia maupun akhirat. dari sisi dunia, mendholimi diri sendiri dan mendholimi orang lain. dari sisi akhirat, melanggar janji adalah satu perkara yang bakal ditagih di akhirat, bumi sebagai saksinya.
teringat nasihat dan strategi pengelolaan waktu dari guru fisika SMA yang bukan seorang muslim, "kalau kamu janji jam tujuh, buatlah jam terlambatmu itu jam tujuh kurang sepuluh menit. 10 menit itu untuk jaga-jaga jika terjadi hal-hal yang diluar prediksi, misal ban bocor, macet, dll. dari waktu 10 menit yang kita siapkan, kalaupun kita terlambat itu tidak terlalu lama". Rasanya malu banget, muslim kok kalah telak dalam pengelolaan waktu dan janji dari non muslim..
0 komentar:
Post a Comment