ide penulisan ini, ketika saya berangkat untuk mengajar di LHI dan berhenti di lampu merah Galeria. Seorang bapak menurunkan anaknya di depan gerbang galeria, sang anak menjabat tangan sang bapak dan menciumnya.
dari kejadian itu hipotesis yang saya pegang sejak lama dikuatkan lagi. "seorang bapak itu menyayangi anak-anaknya lebih dari apa yang terlihat, dan biasanya sang bapak cenderung kesulitan mengungkapkan kasih sayang kepada anaknya dengan bahasa lisan"
nah ketika baca buku "semiliar cinta untuk ayah" hampir semuanya juga mengungkapkan hal yang demikian. Sedingin apapun sang ayah dengan anaknya, dia punya sisi kelembutan yang dia curahkan kepada anak-anaknya, walau terkadang sang anak tak menyadarinya..
"Ya Allah titip salam rindu buat abah, tempatkan dia di tempat terbaik di sisiMu" aamiin..
Bapak selalu punya cara sendiri mengekspresikan bentuk kasih sayangnya pada anaknya, ingat lagu nasyid Suara Persaudaraan "Kenangan bersama ayah" :)
ReplyDeleteDan aku juga merindukan Almarhum bapak ku..
saya malah g tau ada nasyid itu... syukran infonya, ntar coba nyaro..
ReplyDelete