Jadi Navigator

"Mi, ntar gw nyampe jakarta jam 3 pagi, lebih baik turun di Jatinegara atw pasar senen?"
"lebih baik turun di stasiun senen, lebih aman dan musholanya lebih bagusan di situ"
sejurus kemudian sms dateng 
"Mi, kalau dari stasiun senen mau ke jalan sudirman naik apaan? "
"naik trans jakarta, ente jalan keluar ke depan stasiun senen, ada shelter busway naik jurusan Harmoni, ntar sampe harmoni pindah ke jurusan blok M"
"ntar kalau ada apa-apa gw sms lu lagi"

yupp.. itu salah satu sms dari teman yang sering menanyakan alamat dan petunjuk jalan ke gw, sebutan lainnya jadi navigator. entah kenapa kebanyakan teman gw nanya masalah alamat pergi nanyanya ke gw? dari kasus di atas, kenapa nanya ke gw? gw kan bukan orang jakarta.. #haha



sudah tak terhitung entah itu teman, saudara, atw orang yang gak dikenal nanya, baik lewat sms, telepon maupun pas ketemu di jalan. pertanyaannya macam-macam, dari minta petunjuk jalan, naik apa-turun dimana, biaya, sampe tempat makan.

mungkin karena insting traveler dan spacial intelegent gw diatas rata-rata ya?? #haha.

Yup, mengenai spacial intelegent mungkin memang benar punyaku lebih tinggi, cara gampang buat ngetesnya adalah, pergi ke sebuah daerah yang asing untuk pertama kalinya dan ketika berkunjung untuk kedua kalinya peluang untuk nyasar dan salah jalannya kecil sekali. mungkin ini karena pas jaman kecil sering main blusukan ke dalam hutan, main di kebon tetangga yang luasnya gak kira-kira, nyari kumbang dengan bermodal bambu yang di tekuk menjadi bulatan kemudian disambung dengan bambu, kemudian pada bagian bulatannya dikasih jaring, dengan mencari sarang laba-laba untuk dijadikan jaring yang sudah ada perekatnya.. jadi kalau ada kumbang tinggal tempel saja alat sederhana itu, maka kumbang pun tertangkap dan terjebak dengan lekat jaring laba-laba.

insting blusukan yang mengasah spacial intelegent memang sangat berguna bagi para traveller. mereka bisa dengan detil membaca dan mengingat tanda jalan, belokan, simbol dari sebuah tempat, dan lain-lain. yang menjadikan mereka begitu mudah menghafal seluk beluk kota, baik itu transportasinya, jarak tempuh, makanan khas, serta cara bertahan hidup dengan modal dengkul.

so kecil apapun kemampuan dan skill yang dipunya tentu itu akan bermanfaat buat orang lain, dan kemanfaatan itu nantinya akan menjadi burhan (bukti) yang akan mengantarkan kita ke surga..

semangat kamis, semangat menebar manfaat, menuai berkah.