Karena tak hanya ikatan darah, ikatan batin ibu terhadap anaknya lebih kuat dari apapun. inilah ikatan purba yang sudah ada sejak manusia hadir ke bumi dan masih bertahan hingga hari ini.
gzzz....gzzz.... .. HP bergetar tanda ada panggilan masuk, tapi tak sempat untuk mengangkat, karena memang sedang berkendara.
setelah berhenti sejenak, ternyata dari nomor asing. Ya sudah nanti saja klo dah sampe Asrama, dihubungi balik. sampe di asrama ternyata HPku sudah habis betere. setelah beberapa saat, HP dinyalakan kembali. waah.. ternyata 3 panggilan masuk dari nomor yang sama. karena kagak ada pulsa telepon, aku sms saja.
"maaf, tadi sedang diperjalanan, ada perlu apa ya?"
"ini ibu"
"ada apa bu?"
"gak ada apa-apa, cuma mau nanya kabar?"
huff... sudah lama tak pulang, sudah lama tak bersua dengan ibu dan adik-adik, dan segala kondisi yang complicated di rumah.
setiap pulang ke rumah pasti siap-siap mendengarkan semua beban ibu yang sendirian di rumah ngurus dua adik yang kini sudah mulai beranjak remaja. Sekedar ada orang yang mau mendengarkan saja mungkin sudah cukup bagi ibu. karena memang teman berbagi keluh kesah sudah tidak ada. Mungkin hanya sekedar tahu keadaan anaknya di luar rumah juga cukup menenangkan baginya. Sesekali saat pulang kudapati ibu sedang menangis sesenggukan setelah sholat malam. Allah telah menguatkan fisik maupun batinnya, sehingga bisa sekuat sekarang.
untuk Ibuku yang jiwa, darah, dan segala pengorbanannya hidup dalam diriku..
Ya Allah jadikanlah ibuku sebagai ahli surga, kumpulkanlah dia kelak bersama orang-orang sholih, para syuhada', dan orang yang engkau beri rahmat.
Allahummaghfirli wa li walidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira
..
0 komentar:
Post a Comment