... وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلا اللَّهُ
وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا...
Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya
melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami
beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan
kami."
Perkara menakwilkan ayat mutasyabihat memang tidak boleh sembarangan, memang harus orang yang mendalam dalam penguasaan ilmu yang berkaitan dengan al-Qur'an saja yang bisa. namun sekarang kan banyak bermunculan orang-orang yang seenaknya sendiri menafsirkan ayat-ayat Allah sesuai dengan kecenderungan dia sendiri, tanpa memperhatikan ilmu-ilmu yang sudah berkaitan dan dijaga para ulama. hanya orang-orang yang mendalam ilmunya saja yang bisa menakwil ayat-ayat mutasyabihat sesuai dengan petunjuk Allah dalam ayat ini. Allah pun sudah memberikan syarat dan tanda-tanda orang yang disebut Rasikhun, yakni orang yang beriman kepada Allah secara kaffah. maka tidak mungkin orang-orang yang masih ragu terhadap al-Qur'an mampu dan layak menakwil ayat-atyat mutasyabihat dalam al-Qur'an..
0 komentar:
Post a Comment