momen travelling mungkin menjadi hal yang sangat biasa bagi sebagian orang. ada yang menganggapnya hanya sebagai kegiatan berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, sebagian yang lain melakukan perjalanan untuk memburu foto, jalan-jalan, kemudian bisa pamer pada temannya, bahwa saya telah melakukan perjalanan kesini dan kesini... pun ada pula yang menganggap momen perjalanan sebagai momen mencari hakikat hidup, dan jati diri.
saya sendiri cenderung memaknai perjalanan sebagai sebuah upaya menemukan jati diri, yah jujur sih baru beberapa saat terakhir ini saja. tapi dari perjalanan yang sudah dijalani di masalalu pun, banyak hal yang bisa diambil sebagai bagian dari menemukan jati diri.
OK kita bahas sedikit.. dalam perjalanan dengan tujuan apapun, dengan roda transportasi apapun, mau tidak mau, dan pasti selalu terjadi, kita akan menemukan hal-hal yang tak lazim kita temui. Misalnya, ketika saya salah beli tiket KRL AC, malah yang kebeli adalah KRL ekonomi. Kereta tanpa pintu tertutup, lantai mulai mengelupas, banyak pedagang lewat, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. dari setiap kejadian dalam proses perjalanan menuju suatu tempat, itulah (menurut saya) tempat terbaik mencari makna hidup dari sebuah film kehidupan yang kita tangkap di depan mata kepala sendiri.
ada orang yang berangkat sekolah jam 5 pagi sudah ada digerbong kereta, sedangkan jam masuk sekolah adalah jam 7 pagi. coba bayangkan jam berapa anak itu harus mulai mandi, persiapan sekolah, sarapan, dll. ini hidup bro, kerasnya terasa. dari melihat kejadian itu saja, dengan sedikit berpikir dan membiarkan pikiran ini menghubungkannya dengan realitas yang pernah terekam, ada sebuah keterkaitan (hikmah) dengan sebuah kejadian lain di alam makrokosmos ini.
kadang dari perkara sepele, kita bisa mendapatkan banjir hikmah. dan hikmah-hikmah itu terkristalisasi menjadi sebuah harta dalam diri kita masing-masing yang akan menghaluskan sikap, bijak dalam menentukan pilihan, serta mengubah cara pandang dalam menghadapi sebuah masalah.
perkara lain yang terjadi dalam perjalanan adalah problem tim/kelompok. perjalanan seringnya ditempuh secara berkelompok, dan dari sini banyak hal yang akan kita tangkap mengenai sikap dari rekan perjalanan kita. Perjalanan itu proses dalam mengelola emosi dan ego, seringkali saya sendiri mengalami ada orang yang enggan menurunkan egonya slama melakukan perjalanan, dia pun akan teraleanasi dengan sendirinya dan dibenci rekan perjalanannya. jadi perjalanan apapun yang kita lakukan, adalah bagian dari latihan mengendalikan ego.
semua itu bisa dicapai dengan niat awal dan kesungguhan dari awal perjalanan yang memang diniatkan untuk mencari hikmah yang terserak, jika perjalanan masih hanya berorientasi kosong dan menghabiskan waktu, seberapa banyak anda melakukan perjalanan, mustahil anda bisa mendapatkannya.
Merantaulah, kristalisasikan nilai kehidupan dalam dirimu, karena semua itu akan menghaluskan sikapmu, menundukkan egomu, dan bersiaplah mendedah samudera hikmah yang tak kan kau dapatkan di buku manapun.
saya sendiri cenderung memaknai perjalanan sebagai sebuah upaya menemukan jati diri, yah jujur sih baru beberapa saat terakhir ini saja. tapi dari perjalanan yang sudah dijalani di masalalu pun, banyak hal yang bisa diambil sebagai bagian dari menemukan jati diri.
OK kita bahas sedikit.. dalam perjalanan dengan tujuan apapun, dengan roda transportasi apapun, mau tidak mau, dan pasti selalu terjadi, kita akan menemukan hal-hal yang tak lazim kita temui. Misalnya, ketika saya salah beli tiket KRL AC, malah yang kebeli adalah KRL ekonomi. Kereta tanpa pintu tertutup, lantai mulai mengelupas, banyak pedagang lewat, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. dari setiap kejadian dalam proses perjalanan menuju suatu tempat, itulah (menurut saya) tempat terbaik mencari makna hidup dari sebuah film kehidupan yang kita tangkap di depan mata kepala sendiri.
ada orang yang berangkat sekolah jam 5 pagi sudah ada digerbong kereta, sedangkan jam masuk sekolah adalah jam 7 pagi. coba bayangkan jam berapa anak itu harus mulai mandi, persiapan sekolah, sarapan, dll. ini hidup bro, kerasnya terasa. dari melihat kejadian itu saja, dengan sedikit berpikir dan membiarkan pikiran ini menghubungkannya dengan realitas yang pernah terekam, ada sebuah keterkaitan (hikmah) dengan sebuah kejadian lain di alam makrokosmos ini.
kadang dari perkara sepele, kita bisa mendapatkan banjir hikmah. dan hikmah-hikmah itu terkristalisasi menjadi sebuah harta dalam diri kita masing-masing yang akan menghaluskan sikap, bijak dalam menentukan pilihan, serta mengubah cara pandang dalam menghadapi sebuah masalah.
perkara lain yang terjadi dalam perjalanan adalah problem tim/kelompok. perjalanan seringnya ditempuh secara berkelompok, dan dari sini banyak hal yang akan kita tangkap mengenai sikap dari rekan perjalanan kita. Perjalanan itu proses dalam mengelola emosi dan ego, seringkali saya sendiri mengalami ada orang yang enggan menurunkan egonya slama melakukan perjalanan, dia pun akan teraleanasi dengan sendirinya dan dibenci rekan perjalanannya. jadi perjalanan apapun yang kita lakukan, adalah bagian dari latihan mengendalikan ego.
semua itu bisa dicapai dengan niat awal dan kesungguhan dari awal perjalanan yang memang diniatkan untuk mencari hikmah yang terserak, jika perjalanan masih hanya berorientasi kosong dan menghabiskan waktu, seberapa banyak anda melakukan perjalanan, mustahil anda bisa mendapatkannya.
Merantaulah, kristalisasikan nilai kehidupan dalam dirimu, karena semua itu akan menghaluskan sikapmu, menundukkan egomu, dan bersiaplah mendedah samudera hikmah yang tak kan kau dapatkan di buku manapun.
0 komentar:
Post a Comment