Kadang kita memang harus mempayahkan diri terlebih dahulu untuk memeriksa datangnya sebuah informasi, terlebih informasi yang berbentuk tulisan. Karena tak jarang ditemui, pemalsuan, penyaduran tidak tepat, pemlintiran kalimat, dll. Tidak hanya dalam science saja, tapi dalam hal apapun.
dan tiba-tiba ada yang bertanya ttng sebuah pesan yang di-broadcast. maksud dari kalimat ini apa?
Ibu Imam Sufyan ats-tsauri pernah menyampaikan pada anaknya (Sufyan ats-Tsauri) ”Wahai putraku, carilah ilmu dan aku akan mencukupimu dengan rajutanku. Wahai anakku, jika engkau telah mampu menulis sepuluh huruf maka lihatlah dirimu, apakah bertambah baik cara berjalan, kelembutan dan ketenanganmu. Jika hal itu tidak menambahmu, maka ketahuilah sesungguhnya ilmu itu tidak memberi manfaat padamu.” (Shifat Ash Shafwah, 3/125).
dan ketika dicheck di sumber aslinya yakni, kitab Shifatu ash-shofwah (versi Arab), tidak ditemukan kalimat seperti yang dimaksudkan. nomor halaman yang membahas Sufyan ats-tsauri pun ada di halaman 147-152.
Jadi kesimpulannya, kalimat tsb tidak bisa disandarkan kepada perkataan Ibu dr Sufyan Ats-tsauri.
Kritislah pada apapun yang belum engkau ketahui sebelumnya , terutama pada hal yang tidak jelas siapa penulis sebuah tulisan.
lalu apa gak boleh dikutip?? sepanjang itu baik dan tidak bertentangan akidah, silakan dikutip.. yang gak boleh adalah menyandarkannya pada Ibu dr Imam Sufyan ats-tsauri..
dan tiba-tiba ada yang bertanya ttng sebuah pesan yang di-broadcast. maksud dari kalimat ini apa?
Ibu Imam Sufyan ats-tsauri pernah menyampaikan pada anaknya (Sufyan ats-Tsauri) ”Wahai putraku, carilah ilmu dan aku akan mencukupimu dengan rajutanku. Wahai anakku, jika engkau telah mampu menulis sepuluh huruf maka lihatlah dirimu, apakah bertambah baik cara berjalan, kelembutan dan ketenanganmu. Jika hal itu tidak menambahmu, maka ketahuilah sesungguhnya ilmu itu tidak memberi manfaat padamu.” (Shifat Ash Shafwah, 3/125).
dan ketika dicheck di sumber aslinya yakni, kitab Shifatu ash-shofwah (versi Arab), tidak ditemukan kalimat seperti yang dimaksudkan. nomor halaman yang membahas Sufyan ats-tsauri pun ada di halaman 147-152.
Jadi kesimpulannya, kalimat tsb tidak bisa disandarkan kepada perkataan Ibu dr Sufyan Ats-tsauri.
Kritislah pada apapun yang belum engkau ketahui sebelumnya , terutama pada hal yang tidak jelas siapa penulis sebuah tulisan.
lalu apa gak boleh dikutip?? sepanjang itu baik dan tidak bertentangan akidah, silakan dikutip.. yang gak boleh adalah menyandarkannya pada Ibu dr Imam Sufyan ats-tsauri..
0 komentar:
Post a Comment