Masih ada hubungan dengan postingan sebelumnya, tapi kali ini agak serius dan gak pake bahasa geje. kali ini akan sedikit nulis tentang sebuah fenomena yang saya lihat dari beberapa teman-teman yang sudah menikah. kalau dulu pernah nulis tentang 'kenorakan aktivis tarbiyah pasca menikah' kali ini nulis tentang '(banyaknya) biro jodoh dadakan'.
Tulisan ini sebenarnya hasil dari pengamatan dari teman-teman yang sudah menikah terutama teman-teman aktivis tarbiyah. Ada kecenderungan perilaku dan fenomena yang bisa ditarik benang merahnya. Fenomena itu adalah teman-teman aktivis tarbiyah yang sudah menikah, setelah menikah tiba-tiba menjadi biro jodoh bagi teman-temannya. gak percaya? silakan check sendiri, baik ikhwan maupun akhwat fenomenanya sama.
dari pengamatan saya, ada dua varian yang berbeda dari fenomena mendadak jadi biro jodoh. Pertama, Orang yang menjadi biro jodoh secara sadar dan disengaja. orang-orang ini menawarkan bantuan kepada teman-temannya dalam hal pengurusan jodoh. Kedua, orang yang menjadi biro jodoh secara tidak sengaja, varian kedua ini menjadi biro jodoh karena keadaan ketika teman-teman dekatnya meminta bantuannya dalam pengurusan jodoh. varian kedua ini terjadi karena teman-temannya menganggap dia sudah berhasil, maka layak dan patut untuk menjadi tempat bertanya dan meminta bantuan.
kok ane bisa tahu? iqra' baca keadaan, mempolakan fenomena yang tidak terpola, tarik sebuah kesimpulan, ujicobakan kesimpulan di tempat lain, fenomena terbukti lagi, kesimpulan dikuatkan. Pola riset itu tidak hanya untuk hal-hal serius di kampus. hal-hal kecilpun bisa dianalisa, bukankah laboratorium ilmu sosial itu ada di masyarakat?
*masih blogging geje, tapi gak segeje sebelumnya... jangan percaya sepenuhnya hal yang tertulis di atas, anda berhak untuk tidak setuju. #ahay.
Tulisan ini sebenarnya hasil dari pengamatan dari teman-teman yang sudah menikah terutama teman-teman aktivis tarbiyah. Ada kecenderungan perilaku dan fenomena yang bisa ditarik benang merahnya. Fenomena itu adalah teman-teman aktivis tarbiyah yang sudah menikah, setelah menikah tiba-tiba menjadi biro jodoh bagi teman-temannya. gak percaya? silakan check sendiri, baik ikhwan maupun akhwat fenomenanya sama.
dari pengamatan saya, ada dua varian yang berbeda dari fenomena mendadak jadi biro jodoh. Pertama, Orang yang menjadi biro jodoh secara sadar dan disengaja. orang-orang ini menawarkan bantuan kepada teman-temannya dalam hal pengurusan jodoh. Kedua, orang yang menjadi biro jodoh secara tidak sengaja, varian kedua ini menjadi biro jodoh karena keadaan ketika teman-teman dekatnya meminta bantuannya dalam pengurusan jodoh. varian kedua ini terjadi karena teman-temannya menganggap dia sudah berhasil, maka layak dan patut untuk menjadi tempat bertanya dan meminta bantuan.
kok ane bisa tahu? iqra' baca keadaan, mempolakan fenomena yang tidak terpola, tarik sebuah kesimpulan, ujicobakan kesimpulan di tempat lain, fenomena terbukti lagi, kesimpulan dikuatkan. Pola riset itu tidak hanya untuk hal-hal serius di kampus. hal-hal kecilpun bisa dianalisa, bukankah laboratorium ilmu sosial itu ada di masyarakat?
*masih blogging geje, tapi gak segeje sebelumnya... jangan percaya sepenuhnya hal yang tertulis di atas, anda berhak untuk tidak setuju. #ahay.
yang tentang kenorakan aktivis tarbiyah pasca menikah mana? Aku mau baca >_<
ReplyDeletesilakan klik di sini bu, http://fahmibasyaiban.blogspot.com/2013/03/kenorakan-aktivis-pasca-menikah.html#comment-form
Delete