Ujian-ujian yang diberikan Allah kepada nabi Ayyub AS, antara lain:
1. kebakaran seluruh hartanya dan kemudian jatuh miskin,
2. anak-anak meninggal hingga tidak ada satupun yang hidup,
3. satu persaru istrinya mulai meninggalkannya karena nabi ayyub sudah jatuh miskin
4. terserang penyakit aneh yang tak kunjung sembuh, sampai sekujur tubuhnya muncul belatung dan menimbulkan bau busuk.
5. Di Usir oleh penduduk desa
apakah sikap nabi ayyub berubah pada Allah? tidak. Nabi Ayyub tetap berbaik sangka pada Allah swt. Bukan sebulan dua bulan, tapi lebih dari tujuh tahun. Dia tetap bersabar dan sikapnya tidak berubah. al-Qur'an mengabadikan doanya dalam surah al-anbiya':
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
ada kisah yang menarik juga, ketika semua istrinya meninggalkan nabi ayyub dalam keadaan demikian, masih ada satu istri nabi ayyub yang setia merawat dan mendampingi sampai sembuh. apa buah dari kesabaran dan baik sangkanya dengan Allah?. Allah pun mengabadikannya dalam surat al-Anbiya' 84.
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ
Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.
Nabi ayyub sembuh total, bisa membangun kembali keluarganya, dan Allah memberi rahmat dan berkah berlapis-lapis setelahnya.
Maka seberapa besar ujian yang kita terima hari ini? sudahkah melebihi ujian dari ujian yang diterima nabi ayyub? kalau masih di bawah level ujian nabi ayyub, pantaskah kita mengeluh, bergundah gulana, kemudian menyalahkan Allah. Sungguh keimanan dan ketaqwaan itulah yang membedakan kita dengan yang lain dan menjadikan kita kuat. Karena keimanan nabi Ayyub bisa bersabar dan kuat menerima cobaan. Dengan keimanan pula, sebuah keluarga akan kuat dan tak mudah kandas karena keadaan yang tak mendukung. istri nabi ayyub pun membuktikannya.
#akurapopo karena aku masih punya Allah.
1. kebakaran seluruh hartanya dan kemudian jatuh miskin,
2. anak-anak meninggal hingga tidak ada satupun yang hidup,
3. satu persaru istrinya mulai meninggalkannya karena nabi ayyub sudah jatuh miskin
4. terserang penyakit aneh yang tak kunjung sembuh, sampai sekujur tubuhnya muncul belatung dan menimbulkan bau busuk.
5. Di Usir oleh penduduk desa
apakah sikap nabi ayyub berubah pada Allah? tidak. Nabi Ayyub tetap berbaik sangka pada Allah swt. Bukan sebulan dua bulan, tapi lebih dari tujuh tahun. Dia tetap bersabar dan sikapnya tidak berubah. al-Qur'an mengabadikan doanya dalam surah al-anbiya':
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
ada kisah yang menarik juga, ketika semua istrinya meninggalkan nabi ayyub dalam keadaan demikian, masih ada satu istri nabi ayyub yang setia merawat dan mendampingi sampai sembuh. apa buah dari kesabaran dan baik sangkanya dengan Allah?. Allah pun mengabadikannya dalam surat al-Anbiya' 84.
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ
Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.
Nabi ayyub sembuh total, bisa membangun kembali keluarganya, dan Allah memberi rahmat dan berkah berlapis-lapis setelahnya.
Maka seberapa besar ujian yang kita terima hari ini? sudahkah melebihi ujian dari ujian yang diterima nabi ayyub? kalau masih di bawah level ujian nabi ayyub, pantaskah kita mengeluh, bergundah gulana, kemudian menyalahkan Allah. Sungguh keimanan dan ketaqwaan itulah yang membedakan kita dengan yang lain dan menjadikan kita kuat. Karena keimanan nabi Ayyub bisa bersabar dan kuat menerima cobaan. Dengan keimanan pula, sebuah keluarga akan kuat dan tak mudah kandas karena keadaan yang tak mendukung. istri nabi ayyub pun membuktikannya.
#akurapopo karena aku masih punya Allah.
Ujian-ujian yang diberikan Allah kepada nabi Ayyub AS, antara lain:
1. kebakaran seluruh hartanya dan kemudian jatuh miskin,
2. anak-anak meninggal hingga tidak ada satupun yang hidup,
3. satu persaru istrinya mulai meninggalkannya karena nabi ayyub sudah jatuh miskin
4. terserang penyakit aneh yang tak kunjung sembuh, sampai sekujur tubuhnya muncul belatung dan menimbulkan bau busuk.
5. Di Usir oleh penduduk desa
apakah sikap nabi ayyub berubah pada Allah? tidak. Nabi Ayyub tetap berbaik sangka pada Allah swt. Bukan sebulan dua bulan, tapi lebih dari tujuh tahun. Dia tetap bersabar dan sikapnya tidak berubah. al-Qur'an mengabadikan doanya dalam surah al-anbiya':
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
ada kisah yang menarik juga, ketika semua istrinya meninggalkan nabi ayyub dalam keadaan demikian, masih ada satu istri nabi ayyub yang setia merawat dan mendampingi sampai sembuh. apa buah dari kesabaran dan baik sangkanya dengan Allah?. Allah pun mengabadikannya dalam surat al-Anbiya' 84.
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ
Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.
Nabi ayyub sembuh total, bisa membangun kembali keluarganya, dan Allah memberi rahmat dan berkah berlapis-lapis setelahnya.
Maka seberapa besar ujian yang kita terima hari ini? sudahkah melebihi ujian dari ujian yang diterima nabi ayyub? kalau masih di bawah level ujian nabi ayyub, pantaskah kita mengeluh, bergundah gulana, kemudian menyalahkan Allah. Sungguh keimanan dan ketaqwaan itulah yang membedakan kita dengan yang lain dan menjadikan kita kuat. Karena keimanan nabi Ayyub bisa bersabar dan kuat menerima cobaan. Dengan keimanan pula, sebuah keluarga akan kuat dan tak mudah kandas karena keadaan yang tak mendukung. istri nabi ayyub pun membuktikannya.
#akurapopo karena aku masih punya Allah.
1. kebakaran seluruh hartanya dan kemudian jatuh miskin,
2. anak-anak meninggal hingga tidak ada satupun yang hidup,
3. satu persaru istrinya mulai meninggalkannya karena nabi ayyub sudah jatuh miskin
4. terserang penyakit aneh yang tak kunjung sembuh, sampai sekujur tubuhnya muncul belatung dan menimbulkan bau busuk.
5. Di Usir oleh penduduk desa
apakah sikap nabi ayyub berubah pada Allah? tidak. Nabi Ayyub tetap berbaik sangka pada Allah swt. Bukan sebulan dua bulan, tapi lebih dari tujuh tahun. Dia tetap bersabar dan sikapnya tidak berubah. al-Qur'an mengabadikan doanya dalam surah al-anbiya':
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
ada kisah yang menarik juga, ketika semua istrinya meninggalkan nabi ayyub dalam keadaan demikian, masih ada satu istri nabi ayyub yang setia merawat dan mendampingi sampai sembuh. apa buah dari kesabaran dan baik sangkanya dengan Allah?. Allah pun mengabadikannya dalam surat al-Anbiya' 84.
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ
Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.
Nabi ayyub sembuh total, bisa membangun kembali keluarganya, dan Allah memberi rahmat dan berkah berlapis-lapis setelahnya.
Maka seberapa besar ujian yang kita terima hari ini? sudahkah melebihi ujian dari ujian yang diterima nabi ayyub? kalau masih di bawah level ujian nabi ayyub, pantaskah kita mengeluh, bergundah gulana, kemudian menyalahkan Allah. Sungguh keimanan dan ketaqwaan itulah yang membedakan kita dengan yang lain dan menjadikan kita kuat. Karena keimanan nabi Ayyub bisa bersabar dan kuat menerima cobaan. Dengan keimanan pula, sebuah keluarga akan kuat dan tak mudah kandas karena keadaan yang tak mendukung. istri nabi ayyub pun membuktikannya.
#akurapopo karena aku masih punya Allah.
0 komentar:
Post a Comment