Kecurian di bulan ramadhan menjadi kasus yang banyak muncul beberapa hari ini. Tidak hanya di satu tempat tapi di berbagai tempat. Beberapa hari yang lalu di asrama dan daerah sekitar pogung lor ditemukan kasus kecurian. Pencuri beraksi saat korban sedang melakukan ibadah shalat tarawih. Motor, Laptop, handphone, dan beberapa uang tunai raib diambil pencuri.
Kejahatan hadir karena kondisi sosial yang tak sehat
Sejak belajar sejarah revolusi industri dan teori sosial yang mengiringinya, pembahasan munculnya kriminalitas selalu dikaitakan dengan perubahan kondisi sosial yang terlalu cepat, dan hal itu selalu berkaitan dengan faktor ekonomi. Di masa revolusi industri ketika mesin sudah menggantikan kerja manusia berakibat pada pengefisiensian jumlah pegawai (PHK massal). Karena PHK terjadi maka banyak orang menganggur, sedangkan mereka membutuhkan sumber penghasilan untuk bertahan hidup. Kebuntuan dan perubahan yang terjadi begitu cepat tersebut mengakibatkan tekanan di sektor ekonomi yang berakibat pada tekanan psikologis beberapa orang, terutama untuk mereka yang tidak bisa memonetize kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya. Hal tersebut melahirkan tindakan kriminalitas di berbagai daerah, karena orang ingin bertahan hidup.
Kesusahan penghidupan awal tahun
Kondisi Ekonomi kwartal pertama yang buruk, daya beli masyarakat menurun, rupiah melemah, kenaikan BBM, dan harga barang pokok naik; bisa jadi menjadi salah satu sebab kenapa kriminalitas muncul beberapa waktu ini. Ditambah tekanan sosial masyarakat mendekati lebaran juga tinggi. Masyarakat seperti sudah punya pakem dan cara menunjukkan strata sosial saat lebaran tiba. Namun karena kondisi ekonomi memang sedang sulit, beberapa orang yang tidak sabar menahan diri, akhirnya jatuh pada tindakan kriminalitas. Mencuri menjadi jalan terakhir karena ketiadaan sumberdaya yang bisa dikapitalisasi menjadi pundi rupiah.
Mengharap perubahan kebijakan struktural dari pemerintah sepertinya juga seperti sate jauh dari bara api, karena belum ada tanda perubahan dalam perbaikan ekonomi masyarakat kecil. kalau hal ini terus dibiarkan, mungkin angka kriminalitas akan terus tumbuh di berbagai daerah.[]
Kejahatan hadir karena kondisi sosial yang tak sehat
Sejak belajar sejarah revolusi industri dan teori sosial yang mengiringinya, pembahasan munculnya kriminalitas selalu dikaitakan dengan perubahan kondisi sosial yang terlalu cepat, dan hal itu selalu berkaitan dengan faktor ekonomi. Di masa revolusi industri ketika mesin sudah menggantikan kerja manusia berakibat pada pengefisiensian jumlah pegawai (PHK massal). Karena PHK terjadi maka banyak orang menganggur, sedangkan mereka membutuhkan sumber penghasilan untuk bertahan hidup. Kebuntuan dan perubahan yang terjadi begitu cepat tersebut mengakibatkan tekanan di sektor ekonomi yang berakibat pada tekanan psikologis beberapa orang, terutama untuk mereka yang tidak bisa memonetize kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya. Hal tersebut melahirkan tindakan kriminalitas di berbagai daerah, karena orang ingin bertahan hidup.
Kesusahan penghidupan awal tahun
Kondisi Ekonomi kwartal pertama yang buruk, daya beli masyarakat menurun, rupiah melemah, kenaikan BBM, dan harga barang pokok naik; bisa jadi menjadi salah satu sebab kenapa kriminalitas muncul beberapa waktu ini. Ditambah tekanan sosial masyarakat mendekati lebaran juga tinggi. Masyarakat seperti sudah punya pakem dan cara menunjukkan strata sosial saat lebaran tiba. Namun karena kondisi ekonomi memang sedang sulit, beberapa orang yang tidak sabar menahan diri, akhirnya jatuh pada tindakan kriminalitas. Mencuri menjadi jalan terakhir karena ketiadaan sumberdaya yang bisa dikapitalisasi menjadi pundi rupiah.
Mengharap perubahan kebijakan struktural dari pemerintah sepertinya juga seperti sate jauh dari bara api, karena belum ada tanda perubahan dalam perbaikan ekonomi masyarakat kecil. kalau hal ini terus dibiarkan, mungkin angka kriminalitas akan terus tumbuh di berbagai daerah.[]
0 komentar:
Post a Comment