Rasulullah Muhammad saw, pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh imam ath-Thabrani
إنما العلم بالتعلم وإنما الحلم بالتحلم
"Innama al-ilmu bit-ta'allum wa innama al-hilmu bit-tahallum."
Sungguh ilmu itu didapatkan dengan belajar dan kesantunan didapatkan dengan menyantunkan diri.
Saya agak kesulitan mencari padanan kata yang tepat dari kata tahallum dalam bahasa Indonesia. Jika ta'allum dipadankan dengan kata belajar yang bermakna "sebuah kegiatan untuk mendapatkan ilmu". Makna dari kata tahallum adalah "usaha untuk mendapatkan hilmu (kesantunan dan ketenangan diri)" itu agak susah dicari padanannya. Jika diterjemahkan pun masih meninggalkan sebuah pertanyaan, bentuk dari usaha mendapatkan hilmu itu yang seperti apa?. Kesantunan dan ketenangan (al-Hilm) diri ini merupakan salah satu poin dari pembelajaran adab dan akhlak. Ketiga istilah ini kerap mewakili satu sama lain. Ia didapatkan bukan dengan transfer pengetahuan saja, melainkan dengan pembiasaan diri (habituation) dari adab yang diajarkan dalam din al-Islam. Misal proses orang tua mengajarkan kesantunan bertutur pada anaknya, prosesnya dengan mencontohkan dan mengulanginya berulang-ulang, hingga kesantunan bertutur itu benar-benar melekat pada anaknya. Sampai apapun keadaannya; ucapan, laku, dan bahasa tubuh yang dipakai memancarkan kesantunan dengan sendirinya.
Jika proses mendapatkan ilmu adalah dengan talaqi (mengambil ilmu) dengan guru, maka proses dalam menghadirkan kesantunan adalah dengan mulazamah dengan guru. Mulazamah terwujud dengan bentuk hidup bersama guru, murid melihat, mendengar, dan merasakan bagaimana seluruh aktivitas guru setiap harinya. Dari sanalah proses transfer adab terjadi, dari adab hal yang dianggap sepele seperti adab berjalan, adab bertutur, adab bersikap; sampai adab dalam ibadah, adab dalam menyelesaikan masalah, bersikap ketika marah, dan banyak adab lain terajarkan. Hal inilah yang terjadi pada generasi terbaik ummat ini-para sahabat rasulullah saw- yang ber-mulazamah langsung dengan suri tauladan terbaik, Rasulullah Muhammad saw.- ***
- Alhamdulillah dengan izin Allah, kemarin kami para alumni LPI dipertemukan kembali dengan banyak dari gurunda kami di Yogyakarta dengan pesan yang sama. Hadist ini disampaikan kembali kepada kami dengan penekanan, "teruslah belajar di tempat baru, dan senantiasa memperbaiki diri. Hal yang sudah diajarkan selama ini jaga dan lakukanlah secara istiqamah, semoga Allah selalu melindungi kalian". Jazakumullah khair atas kesabaran selama kami menjadi santri, ustadz Umar Basyarahil, ustadz Arif Rif'an, ustadz Fathurrahhman Kamal, ustadz Sugarbo, dan asatidzah lainnya. Hafizahumullah wa wafaqahum.. Terimakasih atas doa yang masih selalu terlantun untuk kami para alumni untuk terus istiqamah dalam pos kontribusi baru yang kami ambil.
13022017
@fahmi.basyaiban
Friday, January 26, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment