- Awal belajar bahasa Arab dahulu, ada satu mata kuliah wajib yang harus diambil semua mahasiswa. Mata kuliah itu berjudul "khat", inti dari mata kuliah ini adalah bagaimana menulis huruf Arab dengan baik dan benar. "aduh ngapain ada mata kuliah begini, mbalik kayak anak-anak saja".. Di akhir kuliah saya dapat nilai C. #hahaPerkara menulis huruf Arab itu sepertinya sepele, tapi sesuatu yang dianggap sepele ini malah jadi penting. Semua huruf Arab itu ada kaidah penulisannya. Ada kelompok huruf yang ditulis di atas garis batas, ada pula yang harus ditulis di bawah garis, ada pula huruf yang sebagian ditulis dibagian atas garis batas sebagian lainnya ditulis dibawah garis batas. Contoh paling mudah adalah membedakan antara penulisan huruf lam dan huruf kaf. Jika kedua huruf ini ditulis dan disejajarkan, dan tidak terlihat perbedaannya selain lebar dan tidaknya, maka penulisannya masih salah.Paduan antara kecakapan menulis serta memahami ilmu sharf dan nahwu itu adalah awal menguasai ilmu alat ini. Dan namanya ilmu alat akan digunakan untuk membuka ilmu-ilmu lain bepengantar bahasa Arab.Selain kecakapan menulis, ada kecakapan lainnya yang diperlukan untuk lolos dari mata kuliah ini. Apa? Imla', kemampuan konversi ucapan dalam bahasa Arab kedalam tulisan secara benar dan tepat. Tanpa kemampuan ini jaminan mutu akan kesulitan menyelesaikan mata kuliah lain yang semakin kompleks. Misal sang guru mengimla'kan kata al-Fahsya', kemudian murid menulisnya dengan الفحش, maka tulisan tersebut salah. Karena yang dimaksudkan guru adalah الفحشاء.Kemampuan Imla' ini berhubungan dengan penguasaan kosa kata, kemampuan mendengarkan, menganalisis kalimat yang terucap, mengasosiasikan dengan konteks pembicaraan dan penulisan secara bersamaan. Kemampuan ini harus dimiliki seorang pembelajar dengan mengulanginya berulang ulang agar terlatih. Inilah kemampuan yang dimiliki Zaid ibn Tsabit sehingga dia diangkat sebagai sekretaris nabi untuk menuliskan wahyu.
- Pun dalam sejarah perkembangan ilmu dalam peradaban Islam, banyak ulama yang mengimla'kan gagasannya, kemudian sang murid menuliskannya menjadi sebuah kitab yang akhirnya sampai pada kita hari ini. Misalnya kitab ar-Risalah-nya Imam Syafi'i, Imam Syafi'i mengimla'kan pada muridnya langsung.
- PENULISAN SHALATDulu guru kami - Ustadz Humam Abu Bakr- pernah mengingatkan cara penulisan kata Shalat, ada dua cara menuliskannya. Yang pertama ditulis صلاة, sedangkan yang kedua ditulis صلٰوة. Tapi tidak pernah kami diajari dengan penulisan صلة.
- Terima kasih untuk "ustadzah" televisi swasta, anda telah mengingatkan kembali pelajaran yang pernah diajarkan guru-guru kami dalam khat dan imla'. Terima kasih untuk guru-guru kami yang pernah dengan sabar mengajarkan pentingnya belajar dari dasar. Memberitahu kami bahwa dalam mencari ilmu dan menyampaikan ilmu itu harus dengan persiapan dan kemampuan, terutama kemampuan mengukur diri dan sikap.Tabik,05122017
Friday, January 26, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Nomor whats up bang fahmi brp?
ReplyDeleteNomor whats up bang fahmi brp?
ReplyDelete