Setelah berpartner dengan orang Jepang dalam setahun ini dan hidup dalam sistem jejepangan delapan jam setiap hari, dalam management waktu di luar maupun di dalam pekerjaan semuanya jadi ngikut: datang sebelum waktu yang dijanjikan.
Soal janji jadi tersetel otomatis 20 menit jam yg dijanjikan harus sudah sampai. Jika terjadi sesuatu di jalan semisal ada ban bocor, buffer time 20 menit itu bisa dipakai tanpa ada kejadian datang terlambat. Selama melakukan hal ini, dua kali mengalami masalah pada motor dan macet panjang menuju kantor; berakhir dengan sampai dengan selamat tanpa terlambat.
Pada kehidupan di luar pekerjaan hal yang sama juga terjadi, tapi kadang berakhir dengan kekesalan pribadi. "gue lupa lagi ga janjian sama orang kantor atau orang yg terjejepangan".. Janjian jam 9 sudah datang dua puluh menit sebelumnya, yg diajak ketemuan masih entah ngapain.. Kan KZL.. #haha.. Kemarin pun terjadi hal yg mirip. Rencana sudah disusun, jam sudah disepakati, tapi episode telat selalu terjadi. Satu orang datang tepat waktu, satu orang terlambat, satu orang ditinggal karena tertidur dan lupa pasang alarm.. #lemparpalu
So? Jadi orang yang tepat waktu itu baik, tapi lihat-lihatlah siapa yang diajak janjian, karena klo pakai standar ketinggian akan berakhir dengan kekesalan.. #bwahaha
29 08 17
@fahmi.basyaiban
0 komentar:
Post a Comment