"Hi Buddy, you wanna play" sapa saya pada anjing yang warnanya menarik di warung kopi langganan. Perawakannya menunjukkan dia bukan anjing domestik. Sekilas mirip dengan Hachiko. Dia merespon dengan ramah, bangun dari ndleproknya, mendekat, dan menyapa balik.
Pemiliknya merespon balik ramah dan membuka obrolan.
"Sepertinya dia suka"
"hmmm.. Ya bisa jadi"
Obrolan berikutnya menjadi cair dengan pemiliknya, anjing ini bernama Mong Kyu Da. Seperti dugaan awal, benarlah dia Akita Dog dari Jepang, jenis yang sama dengan Hachiko yang terkenal itu. Pemiliknya pasangan expatriate berkewarganegaraan German yang menikah dengan orang Indonesia. Mong dibawa dari Jepang saat masih puppy tiga bulan. Setelah sampai di Indonesia, dia harus lebih banyak di tempat dingin dan makanannya terkontrol. Biaya perawatan dan makanan Mong mungkin lebih mahal daripada ongkos makan gue.. 🤣 Dia harus hidup di ruangan ber-AC atas nama biar bulunya tidak rontok.
Pertemuan berikut dengan pemiliknya lebih cair dari sebelumnya, Mong jadi jembatan berjejaring. Pemiliknya, Van Bommel mulai membuka obrolan setelah sebelumnya hanya istrinya yang lebih banyak bercakap. Dia senang ada yang bisa diajak berbincang dengan bahasa inggris pada tema yang sama-sama diminati. Karena menurut keterangan istrinya, selepas pulang dari Singapore setiap dua minggu, praktis hanya dia yang ngobrol dengan suaminya. Di sekitar lingkungannya jarang ada yang bisa berdiskusi spesifik di tema yang digeluti suaminya.
Van Bommel bekerja di perusahaan German yang berlokasi di Singapore dalam bidang inspeksi kapal untuk pengapalan di oil and gas Industry. Dia operating manager untuk area South East Asia dengan pengalaman lebih dari lima belas tahun. Diskusi mengerucut pada hal teknis soal pekerjaan dan kemungkinan mengarah pada sesuatu yang bisa dikerjasamakan di masa depan.
Berawal dari hal sederhana: menyapa hewan peliharaan menuju networking soal kerjaan. Selain meja makan sebagai sarana lobi dan berjejaring, hewan peliharaan seperti bisa mempunyai fungsi yang sama.
Pemiliknya merespon balik ramah dan membuka obrolan.
"Sepertinya dia suka"
"hmmm.. Ya bisa jadi"
Obrolan berikutnya menjadi cair dengan pemiliknya, anjing ini bernama Mong Kyu Da. Seperti dugaan awal, benarlah dia Akita Dog dari Jepang, jenis yang sama dengan Hachiko yang terkenal itu. Pemiliknya pasangan expatriate berkewarganegaraan German yang menikah dengan orang Indonesia. Mong dibawa dari Jepang saat masih puppy tiga bulan. Setelah sampai di Indonesia, dia harus lebih banyak di tempat dingin dan makanannya terkontrol. Biaya perawatan dan makanan Mong mungkin lebih mahal daripada ongkos makan gue.. 🤣 Dia harus hidup di ruangan ber-AC atas nama biar bulunya tidak rontok.
Pertemuan berikut dengan pemiliknya lebih cair dari sebelumnya, Mong jadi jembatan berjejaring. Pemiliknya, Van Bommel mulai membuka obrolan setelah sebelumnya hanya istrinya yang lebih banyak bercakap. Dia senang ada yang bisa diajak berbincang dengan bahasa inggris pada tema yang sama-sama diminati. Karena menurut keterangan istrinya, selepas pulang dari Singapore setiap dua minggu, praktis hanya dia yang ngobrol dengan suaminya. Di sekitar lingkungannya jarang ada yang bisa berdiskusi spesifik di tema yang digeluti suaminya.
Van Bommel bekerja di perusahaan German yang berlokasi di Singapore dalam bidang inspeksi kapal untuk pengapalan di oil and gas Industry. Dia operating manager untuk area South East Asia dengan pengalaman lebih dari lima belas tahun. Diskusi mengerucut pada hal teknis soal pekerjaan dan kemungkinan mengarah pada sesuatu yang bisa dikerjasamakan di masa depan.
Berawal dari hal sederhana: menyapa hewan peliharaan menuju networking soal kerjaan. Selain meja makan sebagai sarana lobi dan berjejaring, hewan peliharaan seperti bisa mempunyai fungsi yang sama.
0 komentar:
Post a Comment